Daftar isi
Membeli motor bekas bisa menjadi pilihan cerdas untuk menghemat uang, tetapi keputusan ini juga membawa risiko tersendiri. Tanpa pengetahuan yang cukup, Anda bisa saja berakhir dengan motor yang penuh masalah, yang pada akhirnya menghabiskan lebih banyak uang dan waktu untuk perbaikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai risiko yang terkait dengan memilih motor bekas dan bagaimana mengurangi risiko-risiko tersebut.
1. Risiko Mesin dan Performa
Kondisi Mesin Tidak Terjamin
Salah satu risiko terbesar dalam membeli motor bekas adalah kondisi mesin yang tidak terjamin. Mesin bisa saja mengalami berbagai masalah yang tidak terlihat dari luar.
- Keausan Mesin: Mesin yang sudah lama dipakai bisa mengalami keausan yang signifikan pada bagian-bagian penting seperti piston, ring piston, dan katup. Ini bisa mengurangi performa motor dan membuatnya boros bahan bakar.
- Kebocoran Oli: Motor bekas sering kali memiliki masalah kebocoran oli. Ini bisa terjadi akibat segel-segel yang sudah aus atau pemasangan komponen yang tidak benar.
- Suara Mesin Aneh: Bunyi ketukan atau gesekan dari mesin bisa menandakan masalah serius seperti bantalan yang aus atau masalah pada poros engkol.
Tips Mengurangi Risiko
- Uji Coba: Selalu lakukan uji coba motor sebelum membeli. Dengarkan suara mesin dengan seksama dan rasakan bagaimana mesin berakselerasi.
- Cek Kompresi Mesin: Lakukan pemeriksaan kompresi untuk mengetahui kondisi internal mesin. Kompresi yang rendah bisa menunjukkan masalah serius pada mesin.
Baca juga:
10 Pro Tips Panduan Lengkap Membeli Motor Bekas
Membeli Motor Bekas, Jangan Terpaku pada Penampilan Luar yang Mulus
Syarat utama pilih motor bekas
Duel Yamaha VS Honda
15 Tips dan Trik untuk Menjaga VanBelt Motor Matic
10 Pro Tips dan Trik untuk Merawat Rangka Motor
Panduan Membeli Motor Bekas untuk Pemula: Tips dan Trik Terbaik
2. Risiko Kelistrikan
Sistem Kelistrikan Bermasalah
Sistem kelistrikan motor bekas bisa menjadi sumber masalah yang kompleks dan mahal untuk diperbaiki.
- Kabel Rusak: Kabel yang aus atau mengelupas bisa menyebabkan masalah kelistrikan, termasuk lampu yang tidak berfungsi dan starter yang bermasalah.
- Baterai Lemah: Baterai yang sudah tua mungkin tidak mampu menyimpan daya dengan baik, menyebabkan motor sulit dihidupkan.
- Komponen Elektronik Rusak: Komponen seperti CDI (Capacitor Discharge Ignition) dan regulator rectifier bisa rusak seiring waktu, menyebabkan masalah pada pengapian dan pengisian daya baterai.
Tips Mengurangi Risiko
- Periksa Kelistrikan: Cek semua komponen kelistrikan seperti lampu, klakson, dan indikator untuk memastikan semuanya berfungsi.
- Cek Kondisi Baterai: Periksa kondisi baterai dan terminalnya. Pastikan tidak ada korosi dan baterai masih mampu menyimpan daya dengan baik.
3. Risiko Kerangka dan Body
Kerangka Rusak atau Berkarat
Kerangka motor yang rusak atau berkarat bisa sangat berbahaya dan mahal untuk diperbaiki.
- Kerangka Bengkok: Motor yang pernah mengalami kecelakaan mungkin memiliki kerangka yang bengkok. Ini bisa mempengaruhi handling dan keseimbangan motor.
- Karat: Karat pada kerangka bisa mengurangi kekuatan struktur motor dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Kondisi Body Tidak Prima
Bagian body motor yang rusak atau tidak rapi bisa menunjukkan perawatan yang buruk dari pemilik sebelumnya.
- Retak dan Pecah: Body yang retak atau pecah bisa menjadi tanda motor pernah mengalami benturan keras.
- Cat Tidak Rata: Cat yang tidak rata atau warna yang berbeda bisa menunjukkan motor sudah pernah dicat ulang, mungkin untuk menutupi kerusakan.
Tips Mengurangi Risiko
- Periksa Kerangka: Periksa kondisi kerangka dengan teliti, terutama di area sambungan dan bagian bawah yang sering terpapar air dan lumpur.
- Periksa Body: Lihat dengan seksama bagian body motor. Hindari motor dengan banyak retakan atau bagian yang tidak rapi.
4. Risiko Komponen Suspensi dan Rem
Suspensi Bermasalah
Suspensi yang bermasalah bisa mengurangi kenyamanan dan keselamatan berkendara.
- Suspensi Depan: Suspensi depan yang aus bisa menyebabkan handling yang buruk dan getaran berlebihan saat berkendara.
- Suspensi Belakang: Suspensi belakang yang tidak berfungsi dengan baik bisa menyebabkan ketidaknyamanan, terutama saat melewati jalan yang tidak rata.
Rem Tidak Efektif
Rem adalah komponen vital untuk keselamatan. Rem yang tidak berfungsi dengan baik bisa berakibat fatal.
- Kanvas Rem Tipis: Kanvas rem yang sudah tipis akan mengurangi daya cengkeram rem.
- Cairan Rem Bocor: Kebocoran cairan rem bisa menyebabkan rem gagal berfungsi.
Tips Mengurangi Risiko
- Periksa Suspensi: Tekan suspensi depan dan belakang untuk memastikan tidak ada bunyi aneh dan suspensi kembali ke posisi semula dengan lancar.
- Cek Rem: Lakukan uji coba rem dengan mengendarai motor dan mencoba rem di kecepatan rendah dan tinggi.
Jika anda tertarik bisa kunjungi website kami di SongsiMotor, atau hubungi Whatsapp kami segera!
Kami juga menyediakan berita menarik seputaran motor bekas untuk anda.
5. Risiko Sistem Transmisi dan Kopling
Transmisi Tidak Lancar
Masalah pada transmisi bisa membuat berkendara menjadi tidak nyaman dan berbahaya.
- Gigi Transmisi: Gigi yang sulit dipindahkan atau tersangkut bisa menunjukkan masalah pada transmisi.
- Kopling Slip: Kopling yang slip akan membuat akselerasi motor menjadi lambat dan tidak responsif.
Tips Mengurangi Risiko
- Uji Transmisi: Lakukan uji coba dengan memindahkan gigi secara berulang-ulang. Pastikan setiap gigi masuk dengan mulus tanpa suara kasar.
- Cek Kopling: Pastikan kopling berfungsi dengan baik dengan melakukan uji coba akselerasi.
6. Risiko Legalitas dan Dokumen
Dokumen Tidak Lengkap
Dokumen yang tidak lengkap atau palsu bisa membuat Anda menghadapi masalah hukum di kemudian hari.
- Surat-Surat Kendaraan: Pastikan motor memiliki STNK dan BPKB yang sah dan sesuai dengan nomor rangka serta nomor mesin.
- Cek Pajak: Periksa apakah pajak kendaraan masih aktif. Pajak yang sudah mati bisa menjadi beban tambahan.
Motor Hasil Curian
Membeli motor yang ternyata hasil curian bisa membuat Anda terjerat masalah hukum.
- Nomor Rangka dan Mesin: Periksa nomor rangka dan mesin, pastikan tidak ada yang diganti atau dipalsukan.
Tips Mengurangi Risiko
- Periksa Dokumen: Cek dengan teliti semua dokumen kendaraan. Jangan ragu untuk mengonfirmasi keaslian dokumen di kantor Samsat.
- Cek Riwayat Kendaraan: Jika memungkinkan, cek riwayat kepemilikan dan pastikan motor tidak terlibat dalam kasus pencurian.
7. Risiko Biaya Perawatan dan Perbaikan
Biaya Perbaikan Tidak Terduga
Motor bekas sering kali memerlukan perbaikan dan perawatan tambahan yang bisa menjadi beban biaya.
- Komponen Usang: Beberapa komponen mungkin sudah mendekati akhir masa pakainya dan memerlukan penggantian.
- Masalah Tersembunyi: Masalah yang tidak terdeteksi saat pembelian bisa muncul kemudian dan memerlukan perbaikan yang mahal.
Tips Mengurangi Risiko
- Anggarkan Biaya Tambahan: Siapkan anggaran tambahan untuk perbaikan dan perawatan setelah membeli motor bekas.
- Gunakan Mekanik: Gunakan jasa mekanik terpercaya untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum membeli.
Kesimpulan
Membeli motor bekas memang memiliki banyak risiko, namun dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, Anda bisa mengurangi risiko-risiko tersebut secara signifikan. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi mesin, kelistrikan, kerangka, suspensi, transmisi, dan dokumen kendaraan. Jangan ragu untuk membawa mekanik terpercaya untuk membantu Anda melakukan pemeriksaan. Ingat, melakukan riset dan pemeriksaan dengan teliti akan membantu Anda mendapatkan motor bekas yang berkualitas dan menghindari masalah di kemudian hari.